Rektor UIN Sunan Ampel Surabaya Ambil Alih Kegiatan Orientasi Mahasiswa Baru

Keadilan91 Views

UIN Sunan Ampel Surabaya tengah bersiap menyambut tahun ajaran baru dengan semangat pembaruan. Rektor kampus tersebut, Prof. Dr. Abd. A’la, MA, secara resmi menyatakan akan mengambil alih penyelenggaraan kegiatan orientasi mahasiswa baru agar lebih terarah, edukatif, dan berakar pada nilai-nilai keislaman serta akademik yang kuat.

Langkah ini menjadi sinyal perubahan besar dalam tradisi kampus yang dikenal sebagai salah satu universitas Islam terkemuka di Indonesia. Menurut Prof. A’la, orientasi bukan lagi sekadar agenda tahunan yang seremonial, melainkan pintu masuk penting untuk membentuk identitas mahasiswa baru sebagai insan akademis yang berkarakter dan moderat.

“Mahasiswa baru bukan sekadar peserta orientasi, mereka adalah generasi penerus yang sedang dibentuk untuk memahami nilai, tanggung jawab, dan arah kehidupan kampus,” ujarnya dalam pertemuan internal dengan pimpinan fakultas.


Sosok Rektor yang Berpengalaman dan Visioner

Prof. Dr. Abd. A’la, MA dikenal sebagai tokoh akademik yang memiliki reputasi tinggi di dunia pendidikan Islam. Lahir di Sumenep, Madura, beliau menempuh pendidikan dari pesantren hingga jenjang doktoral dengan latar keilmuan yang kuat di bidang keislaman dan sosial.

Sebagai rektor, Prof. A’la telah memimpin berbagai program reformasi kampus, mulai dari digitalisasi akademik hingga penguatan budaya riset di kalangan dosen dan mahasiswa. Keputusan mengambil alih orientasi mahasiswa baru bukan tanpa alasan — beliau menilai kegiatan tersebut selama ini masih perlu perbaikan agar lebih menyentuh substansi pembentukan karakter mahasiswa.

“Orientasi harus menjadi pengalaman pertama yang membekas dalam benak mahasiswa, bukan hanya sekadar pengenalan gedung dan nama dosen,” ungkapnya.


Visi Baru dalam Pelaksanaan Orientasi Mahasiswa

Dalam arah kebijakan baru ini, orientasi mahasiswa UIN Sunan Ampel akan dikonsep sebagai program terpadu antara akademik, spiritualitas, dan kepemimpinan mahasiswa.

Kegiatan orientasi tahun mendatang akan digarap langsung di bawah koordinasi Rektor dengan melibatkan Wakil Rektor, Dekan, dan unsur organisasi mahasiswa. Tujuannya agar seluruh pihak memahami peran mereka dalam membentuk mahasiswa baru yang adaptif dan siap berkontribusi sejak hari pertama.

Ada beberapa aspek penting yang akan menjadi fokus utama:

1. Pembentukan Karakter dan Nilai Inti Kampus

Mahasiswa baru akan diperkenalkan dengan nilai dasar UIN Sunan Ampel, seperti integritas, moderasi beragama, dan tanggung jawab sosial. Nilai-nilai tersebut akan dijabarkan melalui sesi interaktif, bukan sekadar ceramah.

“Kita ingin membangun orientasi yang membangkitkan kesadaran mahasiswa untuk belajar dengan hati, bukan hanya dengan kepala,” tutur Prof. A’la dalam pidatonya.

2. Integrasi Akademik dan Kehidupan Mahasiswa

Orientasi tidak hanya mengenalkan sistem akademik, tetapi juga membantu mahasiswa memahami kultur kampus dan organisasi yang ada. Mahasiswa akan diajak memahami bagaimana nilai akademik berjalan seiring dengan kegiatan sosial dan pengabdian masyarakat.

3. Pemanfaatan Teknologi Digital

Dalam era digital, UIN Sunan Ampel berkomitmen menggunakan teknologi untuk menunjang orientasi. Akan tersedia portal digital bagi mahasiswa baru yang berisi modul pembelajaran, panduan kampus, serta ruang interaksi daring sebelum mereka hadir secara fisik.


Struktur Baru Kegiatan Orientasi

Rektor merancang skema pelaksanaan orientasi yang lebih terstruktur dan inklusif, terdiri dari beberapa tahap berikut:

Pra-Orientasi Online

Mahasiswa baru akan mengikuti kegiatan daring selama beberapa hari sebelum orientasi tatap muka. Program ini berisi materi pengenalan kampus, etika belajar di perguruan tinggi, serta simulasi sistem akademik digital.

Pembukaan Terpusat oleh Rektor

Upacara pembukaan akan dilakukan secara resmi di lapangan utama kampus. Prof. A’la akan langsung memberikan sambutan dan pesan inspiratif kepada seluruh mahasiswa baru agar mereka memahami makna menjadi bagian dari UIN Sunan Ampel.

Sesi Fakultas dan Unit Kegiatan Mahasiswa

Setelah pembukaan, mahasiswa akan dibagi ke fakultas masing-masing untuk mengikuti sesi khusus. Di sini mereka diperkenalkan dengan dosen, kurikulum, dan kegiatan organisasi yang relevan dengan jurusan.

Evaluasi dan Refleksi

Di akhir kegiatan, akan dilakukan evaluasi interaktif untuk menilai pemahaman mahasiswa baru tentang visi kampus. Hasil evaluasi ini akan menjadi bahan perbaikan program di tahun berikutnya.


Komitmen Meningkatkan Kualitas Mahasiswa Baru

Kebijakan baru ini diyakini akan meningkatkan kualitas mahasiswa baru dalam memahami kehidupan kampus. Prof. A’la ingin agar orientasi bukan hanya seremonial pembuka, tetapi momentum pembentukan mental akademik dan sosial mahasiswa.

Dengan sistem baru ini, mahasiswa diharapkan mampu mengenal kampus sebagai ruang belajar dan ruang pengabdian secara bersamaan. UIN Sunan Ampel Surabaya ingin menjadi contoh perguruan tinggi Islam yang modern, terbuka, namun tetap berakar pada nilai-nilai moral keislaman.

“Ilmu tanpa nilai adalah kosong. Orientasi adalah saat pertama di mana nilai itu ditanamkan, sebelum mahasiswa berlari jauh di dunia akademik,” katanya dalam forum terbuka.


Tantangan Pelaksanaan dan Solusi

Meski perubahan ini disambut positif, implementasinya tidak lepas dari tantangan. Salah satunya adalah keragaman latar belakang mahasiswa yang datang dari berbagai daerah di Indonesia. Untuk itu, tim pelaksana akan menyiapkan modul orientasi yang lebih inklusif dan adaptif terhadap perbedaan budaya dan daerah.

Selain itu, keterbatasan sumber daya manusia juga menjadi perhatian. Rektor telah menginstruksikan agar mahasiswa senior dan alumni dilibatkan sebagai mentor agar kegiatan berjalan efektif dan penuh semangat kekeluargaan.

UIN Sunan Ampel juga memperkuat koordinasi dengan unit keamanan dan kesehatan kampus untuk memastikan kegiatan berlangsung aman dan nyaman bagi seluruh peserta.


Implikasi bagi Kampus dan Mahasiswa

Bagi mahasiswa baru, orientasi ini akan menjadi momen awal untuk mengenal kampus secara mendalam. Mereka akan memahami budaya akademik, sistem perkuliahan, serta peran mereka dalam membangun komunitas ilmiah yang sehat.

Sedangkan bagi kampus, kebijakan Rektor ini merupakan langkah strategis untuk meningkatkan reputasi dan kualitas pengalaman mahasiswa (student experience). UIN Sunan Ampel akan menunjukkan bahwa orientasi bukan sekadar tradisi, tetapi bagian dari proses pendidikan yang sistematis.

“Saya melihat keputusan Prof. A’la sebagai wujud keseriusan kampus Islam dalam membangun budaya akademik yang sehat dan berkarakter. Ini bukan sekadar perubahan teknis, tapi perubahan arah berpikir,” ungkap seorang dosen muda dalam wawancara internal.


Harapan Menuju Tahun Akademik Baru

Langkah Rektor UIN Sunan Ampel Surabaya ini diharapkan menjadi inspirasi bagi perguruan tinggi lain di Indonesia. Dengan pendekatan yang lebih humanis, edukatif, dan berbasis nilai, orientasi mahasiswa baru akan menjadi awal perjalanan akademik yang bermakna.

UIN Sunan Ampel Surabaya kini berada di garis depan dalam memperkuat citra kampus Islam yang inklusif dan berdaya saing global. Keputusan untuk mengambil alih kegiatan orientasi mahasiswa baru bukan hanya soal administrasi, melainkan bentuk nyata kepemimpinan akademik yang visioner dan berdampak panjang.

“Setiap langkah perubahan selalu dimulai dari keberanian mengambil keputusan yang benar. Dan orientasi ini, adalah langkah pertama menuju perubahan besar,” tutup Prof. Abd. A’la dalam arahannya kepada sivitas akademika.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *